Bawaslu Klungkung Tanamkan Nilai Demokrasi kepada Pemilih Pemula di SMAN 1 Banjarangkan
|
Semarapura, Bawaslu Klungkung – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Klungkung melaksanakan kegiatan sosialisasi pendidikan politik dan demokrasi kepada siswa-siswi kelas XI SMAN 1 Banjarangkan, pada Jumat (31/10). Kegiatan ini menyasar para pemilih pemula yang akan berpartisipasi dalam Pemilu tahun 2029 mendatang.
Ketua Bawaslu Klungkung, I Komang Supardika, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menentukan arah masa depan bangsa. “Generasi muda nantinya tidak hanya memilih, tetapi juga bisa dipilih, karena anak muda adalah kekuatan bangsa. Mereka akan menjadi generasi emas Indonesia,” ujar Supardika.
Kordiv SDM, Organisasi, Diklat dan Datin Bawaslu Klungkung ini menekankan bahwa semua kebijakan lahir dari proses politik, sehingga penting bagi siswa untuk memahami makna politik, demokrasi, dan kepemiluan secara utuh. Ia juga menjelaskan sejarah terbentuknya Bawaslu yang berawal dari krisis kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu pada era tahun 1970-an. Pengawasan Pemilu pertama kali dilakukan melalui Panitia Pengawas Pelaksanaan Pemilu (Panwaslak) pada tahun 1982, yang kemudian berkembang menjadi Bawaslu seperti saat ini.
“Peran Bawaslu adalah merawat dan mengawal demokrasi. Pemilu yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin yang baik sesuai harapan masyarakat. Sebaliknya, demokrasi transaksional hasilnya pasti tidak baik,” tegasnya di hadapan para siswa.
Dalam kesempatan itu, Supardika juga memaparkan tiga kewenangan utama Bawaslu, yakni pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran Pemilu. Tiga jenis proses hukum dalam Pemilu pun turut dijelaskan, yakni sanksi administrasi, pidana Pemilu, dan kode etik.
Ia mengingatkan pentingnya melawan praktik politik uang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. “Kalau sudah bermain uang, demokrasi akan rusak. Rusak negara ini kalau dipimpin oleh pemimpin yang dipilih dengan cara-cara tidak demokratis. Karena itu, pemimpin harus lahir dari proses yang baik,” tegasnya.
Supardika juga mengajak para siswa untuk aktif dalam pengawasan partisipatif dan menggunakan hak pilih secara bijak. Ia mendorong mereka untuk menelusuri rekam jejak serta profil calon pemimpin sebelum menentukan pilihan. “Pemimpin yang baik lahir dari pemilih yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Supardika menjelaskan peran tiga lembaga penyelenggara Pemilu, yaitu KPU sebagai pelaksana teknis, Bawaslu sebagai pengawas, dan DKPP sebagai lembaga etik. Ia juga menegaskan pentingnya pengawasan di seluruh tahapan Pemilu, mulai dari pencegahan hingga penyelesaian sengketa proses.
Ia pun mengimbau para siswa untuk segera mengurus KTP elektronik ketika telah memenuhi syarat usia, sebagai langkah awal untuk dapat menggunakan hak pilih secara sah. “Semoga dengan keterlibatan aktif para calon pemilih muda, kita dapat memilih pemimpin yang amanah dan bijaksana,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Humas SMAN 1 Banjarangkan, Kadek Suantika, menyampaikan apresiasi atas kegiatan sosialisasi yang digelar Bawaslu Klungkung. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman kepada para siswa tentang politik, demokrasi, dan kepemiluan. Pilihan kita akan menentukan masa depan bangsa,” ujarnya.
Ia juga berharap para siswa dapat meresapi nilai-nilai yang diperoleh dalam kegiatan tersebut. “Belajar bisa dari mana saja, dan setiap orang adalah guru. Semoga apa yang didapat hari ini bisa menjadi bekal bagi siswa untuk menjadi pemilih cerdas di masa depan,” tutupnya.
Humas Bawaslu Klungkung