Lompat ke isi utama

Berita

Generasi Muda Kekuatan Bangsa, Bawaslu Klungkung Sosialisasi Kepemiluan di SMK PGRI Klungkung

1

Semarapura, Bawaslu Klungkung — Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2025, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Klungkung melaksanakan kegiatan sosialisasi pendidikan politik dan demokrasi kepada siswa-siswi kelas X dan XI SMK PGRI Klungkung, pada Senin (10/11).

Kegiatan ini menyasar para pemilih pemula yang akan berpartisipasi pada Pemilu Tahun 2029 mendatang. Ketua Bawaslu Klungkung I Komang Supardika dalam pemaparannya menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menentukan arah masa depan bangsa.

“Generasi muda nantinya tidak hanya memilih, tetapi juga bisa dipilih, karena anak muda adalah kekuatan bangsa. Mereka akan menjadi generasi emas Indonesia,” ujar Supardika.

Kordiv SDM, Organisasi, Diklat dan Datin Bawaslu Klungkung ini menekankan bahwa seluruh kebijakan publik lahir dari proses politik, sehingga penting bagi siswa untuk memahami makna politik, demokrasi, dan kepemiluan secara utuh.

“Peran Bawaslu adalah merawat dan mengawal demokrasi. Pemilu yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin yang baik sesuai harapan masyarakat. Sebaliknya, demokrasi transaksional hasilnya pasti tidak baik,” tegasnya di hadapan para siswa.

Ia berharap para siswa sebagai generasi penerus bangsa dapat membangun paradigma sebagai calon pemimpin masa depan. Supardika menegaskan bahwa pemilih yang baik akan menghasilkan pemimpin yang baik pula.

“Kalau politiknya bagus, pemimpin bagus, maka kebijakan politiknya juga akan berdampak baik bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Bawaslu Klungkung Sang Ayu Mudiasih turut memaparkan tiga kewenangan utama Bawaslu, yakni pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran Pemilu. Ia juga menjelaskan tiga jenis proses hukum dalam Pemilu, yaitu sanksi administrasi, pidana Pemilu, dan kode etik penyelenggara.

Sang Ayu mengingatkan pentingnya melawan praktik politik uang, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

“Kalau sudah bermain uang, demokrasi akan rusak. Rusak negara ini kalau dipimpin oleh pemimpin yang dipilih dengan cara-cara tidak demokratis. Karena itu, pemimpin harus lahir dari proses yang baik,” tegasnya.

Ia juga mengajak para siswa untuk aktif dalam pengawasan partisipatif dan menggunakan hak pilih secara bijak. Serta mendorong mereka untuk menelusuri rekam jejak dan profil calon pemimpin sebelum menentukan pilihan.“Pemimpin yang baik lahir dari pemilih yang baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sang Ayu menjelaskan peran tiga lembaga penyelenggara Pemilu, yaitu KPU sebagai pelaksana teknis, Bawaslu sebagai pengawas, dan DKPP sebagai lembaga penegak etik penyelenggara Pemilu. Ia menegaskan pentingnya pengawasan di seluruh tahapan Pemilu, mulai dari pencegahan hingga penyelesaian sengketa proses.

Pihaknya mengimbau para siswa untuk segera mengurus KTP elektronik ketika telah memenuhi syarat usia, sebagai langkah awal untuk dapat menggunakan hak pilih secara sah.“Semoga dengan keterlibatan aktif para calon pemilih muda, kita dapat memilih pemimpin yang amanah dan bijaksana,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMK PGRI Klungkung Ida Bagus Gde Desimarta menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar Bawaslu Klungkung.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman kepada para siswa tentang politik, demokrasi, dan kepemiluan. Pilihan kita akan menentukan masa depan bangsa,” ujarnya.

Ia berharap para siswa dapat meresapi nilai-nilai yang diperoleh dalam kegiatan tersebut, “Belajar bisa dari mana saja, dan setiap orang adalah guru. Semoga apa yang didapat hari ini bisa menjadi bekal bagi siswa untuk menjadi pemilih cerdas di masa depan,” ucap Desimarta.

Humas Bawaslu Klungkung

Tag
Berita