Sekolah Kader Pengawas Partisipasi (SKPP) Tingkat Dasar Di Titik Dua Dimulai. Afif : Apapun Cita – Cita Kalian Nantinya, Tanamkan Perspektif Pengawasan Pemilu di Alam Bawah Sadar Masing – Masing.
|
Anggota Bawaslu Republik Indonesia, Mochammad Afifuddin, Membuka Sekolah Kader Pengawas Partisipatif Tingkat Dasar titik 2 di Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali Senin (28/06)
Gianyar, Bawaslu Bali
Sekolah Kader Pengawas Partisipatif tingkat dasar di titik dua dimuai, Kabupaten Gianyar menjadi destinasi pelaksanaan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif tingkat dasar titik dua kali ini. Anggota Bawaslu Republik Indonesia, Mochammad Afifuddin meyampaiakan bahwa SKPP merupakan program prioritas nasional. Program yang telah berjalan sebanyak tiga kali ini pernah mendapatkan pendaftar kurang lebih sebanyak 22.000 orang pendaftar.
“Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, atau yg kita kenal dengan SKPP ini merupakan salah satu program nasional, Bawaslu sudah pernah menyelenggarakan program ini selama tiga kali, pernah juga pendaftarnya mencari kisaran angka 22.000, kalian adalah kader pilihan yang lolos seleksi dari sekian banyak orang tersebut hingga sampai di titik ini,” ujar Afif.
Lebih lanjut, Afifpun berpesan kepada peserta SKPP, setelah lulus dari SKPP ini, untuk tetap menanamkan perspektif pengawasan, bagaimana demokrasi bisa dibangun dan menjadi lebih baik dengan bersama mengawasi setiap tahapan yang dilakukan.
“Para peserta sekalian, kemana kalian setelah SKPP ini? Silahkan anda semua bercita – cita setinggi apapun, raih mimpi kalian, silahkan untuk menjadi Dosen, silahkan ingin masuk Partai Politik, atau apapun itu, namun saya berpesan, apapun cita – cita yang kalian impikan nanti, tetap tanamkan di benak kalian perspektif atau sudut pandang pengawasan. Dengan sudut pandang pengawasan, kalian dapat memahami apa yang boleh dan tidak dilakukan di tahapan pilkada. Kami sangat menginginkan kader pengawas nanti menjadi aktor yang berteriak lantang menolak politisasi sara, menggunakan agama, suku,dan perbedaan sebagai sesuatu yang membelah bangsa,” tegas alumni Universitas Indonesia tersebut.
Senada dengan Afif, Ketua Bawaslu Provinsi Bali, Ketut Ariyani menyampaikan Bawaslu segai mandat untuk mengawasi proses Pemilu membutuhkan dukungan banyak pihak dalam aktifitas pengawasan. Fakta bahwa kesadaran masyarakat masih cukup rendah terkait kepemiluan membuat Bawaslu membentuk pengawasan partisipatif sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat untuk menciptakan Pemilu yang berintegritas.
“Kesadaran masyarakat yang masih cukup rendah membuat Bawaslu sebagai lembaga yang mengemban mandat untuk mengawasi proses Pemilu membentuk pengawasan partisipatif sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat. Bawaslu ingin mengembalikan marwah Demokrasi, yaitu partisipasi langsung dari masyarakat,” tutur mantan Panwas Buleleng tersebut.
Selain dihadiri oleh Afif dan Ariyani, pembukaan SKPP tingkat dasar di titik kedua ini juga dihadiri oleh 4 Anggota Bawaslu lainnya, I Wayan Widyardana Putra, I Ketut Rudia, I Ketut Sunadra, dan I Wayan Wirka, beserta Kepala Badan Kesbangpol Gianyar sebagai perwakilan dari Bupati Gianyar, Dewa Gede Putra Amarta.
Berita : Gung Krisna (Humas Bawaslu Provinsi Bali)
Foto : Aditya Palguna (Humas Bawaslu Provinsi Bali)