Lompat ke isi utama

Berita

Ketua Bawaslu Klungkung Hadiri Peluncuran Buku Instapolku Tahun 2020

Ketua Bawaslu Klungkung Hadiri Peluncuran Buku Instapolku Tahun 2020

Ketua Bawaslu Kabupaten Klungkung, I Komang Artawan, Menghadiri Kegiatan Bulan Bung Karno III Dengan  Mengusung Tema “ Implementasi Ajaran Bung Karno Dalam Mewujudkan Pembangunan Dan Stabilitas Daerah ”, Serta Peluncuran Buku Instapolku Tahun 2020 Oleh Dekan FISIP Unud, Selasa, (29/06)

 

Klungkung, Badan Pengawas Pemilihan Umum-Ketua Bawaslu Kabupaten Klungkung, I Komang Artawan, menghadiri kegiatan yang sekaligus dikaitkan dengan Bulan Bung Karno III dengan  mengusung tema “ Implementasi Ajaran Bung Karno Dalam Mewujudkan Pembangunan dan Stabilitas Daerah ”, serta dirangkaikan dengan pemaparan dan peluncuran buku Instapolku tahun 2020 oleh Dekan FISIP Unud, Selasa, (29/06)

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didampingi Wabup Made Kasta, Sekda Gede Putu Winastra, Anggota FORKOMPINDA, Tenaga Ahli Dekan FISIP Unud, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Ketua MDA Klungkung, Camat se-Kabupaten Klungkung serta Perwakilan OPD se Kabupaten Klungkung.

Menurut Dekan Fisipol Universitas Udayana, Dr. I Gusti Ngurah Bagus Sukaarjawa, Indeks Stabilitas Politik (Instapol) Kabupaten Klungkung tahun 2020 mencapai 81,64 dalam skala indeks 0-100. Jika dibandingkan dengan Indeks Stabilitas Politik Kabupaten Klungkung tahun 2019 yang mencapai 80,6; di tahun 2020 Indeks Stabilitas Politik Kabupaten Klungkung secara umum mengalami peningkatan.

Sementara itu menanggapi hasil tersebut, Bupati Suwirta mengatakan bahwa semua ini berkat koordinasi yang telah berjalan dengan baik antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan semua stakeholder termasuk seluruh OPD. Menurut Bupati, apapun yang terjadi di Kabupaten Klungkung adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama. Seperti halnya dengan ajaran dari Bung Karno yakni Trisakti. Dalam ajaran tersebut Bung Karno mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam Kebudayaan, berdaulat dibidang politik, setiap warga wajib memajukan daerahnya, bukan orang atau bangsa lain. Untuk itu warga harus menjadi ujung tombak didaerahnya sendiri. Berdikari dibidang ekonomi, rakyat harus bisa mandiri dan tidak hanya menengadahkan tangan. menggali semua potensi yang ada, serta membangun dimulai dari titik ungkit. Karena tidak bisa dipungkiri semua pembangunan membutuhkan dana yang bisa diraih dari titik ungkit tersebut.