Lompat ke isi utama

Berita

Widy: Setiap Orang di Bawaslu Adalah Humas.

Widy: Setiap Orang di Bawaslu Adalah Humas.

Klungkung, Badan Pengawas Pemilihan Umum-Humas itu bagaimana kita mengkomunikasikan sesuatu kepada orang agar apa yang kita maksudkan dan tujuan daripada lembaga ini dapat dicerna, kemudian suatu saat masyarakat dapat memahami, sehingga slogan Bawaslu bersama rakyat tidak saja hanya pada tatanan kata dan diksi namun bagaimana mengimplementasikan sentuhan-sentuhan prilaku yang mencerminkan lembaga Bawaslu secara utuh. ujar I Wayan Widyardana Putra, Anggota/Kordiv PHL Bawaslu Bali ini dalam acara rapat Peningkatan Kapasitas Kehumasan Peliputan dan Dokumentasi di Kantor Bawaslu Klungkung, Selasa (29/9/2020).

Menurut Anggota Bawaslu Bali  Yang doyan ngopi ini, setiap orang yang berada di Bawaslu adalah humas, itu hubungannya dengan militansi  setiap orang yang berada dilembaga ini, dari segi tampilan, sikap dan pengetahuan tentang lembaga ini harus dipahami, artinya setiap orang  di Bawaslu adalah humas Bawaslu, jadi humas sudah saatnya mengadakan perubahan dalam hal berkomunikasi menggunakan media sosial, ada sesuatu yang beda yang harus ditampilkan, harus dilihat pangsa pasarnya, juga harus dilihat spesifikasinya  dan nantinya orang akan mengetahui tentang lembaga Bawaslu itu seperti apa.

"Kehumasan lembaga Bawaslu nantinya suatu saat menjadi agenda seting, maksudnya apa yang kita sampaikan lewat media sosial suatu saat berharap akan ada perubahan tatanan dimasyarakat tentang prilaku dan cara berpikir berpemilu khususnya tentang cara berdemokrasi, karena sampai hari ini kita masih menghadapi paradigma pragmatis dimasyarakat, pemilu, pemilu setiap hari, toh sehabis pemilu kita tetap menjadi kuli "Yen sing baange pis sing nyak milih" (kalau tidak diberi uang tidak mau memilih) paradigma yang seperti ini kedepanya kita harus dapat merubahnya" jelas Anggota Bawaslu Bali dua kali periode ini.

Widy juga menekankan bahwa pengguna internet itu adalah kalangan anak muda yang punya spesifikasi khusus, karena ketika mereka menerima informasi dan menarik, mereka akan sher atau bagikan, bahkan tanpa proses verifikasi lagi, dari segi dampak positifnya ketika humas menampilkan berita yang menarik Bawaslu juga akan mendapatkan multiple informasi yang dibagikan oleh orang pengguna internet dan media sosial tersebut.

Sementara itu Anggota Bawaslu Klungkung Cok Raka Partawijaya, SE juga menambahkan, bahwa kehumasan itu tidak semata mengunggah berita saja tetapi harus melihat juga seberapa orang yang melihat berita yang  ditayangkan di media sosial, karena Humas adalah merupakan corong daripada Bawaslu, karena ketika tampak depan rumah sudah kelihatan indah, orang akan berkeinginan dan tertarik untuk melihat baik dari luar maupun sampai kedalam-dalamnya.

Hal Senada juga dikatakan oleh I Nengah Arianta, wartawan Warta Bali yang sempat hadir di rapat tersebut, ia juga menyampaikan bagaimana cara  humas untuk menyajikan dan menyampaikan sebuah informasi di media sosial, yang salah satu caranya adalah memilih diksi atau pemilihan kata-kata, karena pengguna media sosial itu sekarang kebanyakan dari kalangan melenial, kalau penyajianya masih sifatnya formal dengan diksi-diksi yang tidak tepat tentu itu kurang menarik. Arianta  menambahkan, humas itu mempunyai peran yang cukup strategis, diisitilahkan didalam niaga, pegawai humas itu ibarat penjaga etalase dari sebuah toko, jika penjaga etalase toko itu salah menempatkan barang, salah memilih barang maka bisa dibayangkan akan sedikit orang yang mau masuk kedalam toko untuk melihat produk yang ditawarkan, hal ini sama dengan humas di sebuah institusi resmi seperti Bawaslu, ketika humas kurang trampil dalam menyajikan sebuah narasi dan informasi, maka publik tidak begitu mengenal keberadaan dari lembaga Bawaslu itu.

“Humas itu adalah seni membangun komunikasi ketika seni membangun komunikasi sudah dikuasai maka munculah suatu pemahaman oleh publik dan dari pemahaman itu akan muncul sebuah kepercayaan dan halayak rame akan mulai mengenal lembaga Bawaslu “imbuhnya.